Kuliah Dosen Tamu di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN Siber Syekh Nurjati: Menumbuhkan Semangat Belajar Bahasa Arab Lewat Dialog Global

Cirebon, 7Mei 2025 – Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon kembali menyelenggarakan kegiatan kuliah dosen tamu, kali ini menghadirkan narasumber istimewa dari Mekkah, Dr. Saud As-Sa’di. Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan serta membangkitkan motivasi mahasiswa dalam mempelajari bahasa Arab melalui interaksi langsung dengan penutur asli yang juga pakar di bidangnya.

Acara dibuka dengan pembacaan basmalah oleh moderator, Dr. Wahyudin, M.Pd.I, sebagai penanda dimulainya kegiatan ilmiah yang penuh berkah tersebut. Ketua Jurusan PBA, Ibu Nanin Sumiarni, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan partisipasi para mahasiswa dari semester 2, 4, 6, dan 8 yang memenuhi ruang Auditorium FITK lantai 5. Ia juga menekankan bahwa meskipun persiapan acara dilakukan dalam waktu yang relatif singkat, kegiatan dapat berlangsung lancar dan sukses.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Dekan FITK, Dr. Saifudin, M.Ag., yang juga merupakan alumni Jurusan PBA. Ia mengajak mahasiswa untuk aktif berdialog dan menggali ilmu sebanyak-banyaknya dari narasumber. Ia mengenang masa kuliahnya yang belum memiliki kesempatan mengikuti kuliah dosen tamu seperti ini, namun tetap merasa bersyukur karena keberkahan ilmu yang diperolehnya di Jurusan PBA telah mengantarkannya hingga ke posisi saat ini, termasuk menjadi salah satu petugas haji tahun ini.

Dalam pemaparannya, Dr. Saud As-Sa’di mengawali dengan menyampaikan sebuah hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:

“من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة”
“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Hadis tersebut menjadi motivasi awal bagi mahasiswa untuk terus menapaki jalan ilmu dengan penuh semangat. Dr. Saud juga mengajak mahasiswa agar tidak ragu dan tidak malu berbicara dalam bahasa Arab, terutama kepada penutur asli. “Kesalahan adalah bagian dari proses belajar, dan native speaker akan membantu membetulkannya,” ujarnya.

Dalam sesi diskusi, Alisa Putri, mahasiswi semester 2, menanyakan metode yang tepat untuk meningkatkan maharah istima’ (kemampuan menyimak) dan kalam (berbicara). Dr. Saud menjawab, “Dengan katsratul mumarasah (banyak berlatih), Allah akan memudahkan siapa pun yang sungguh-sungguh belajar bahasa Arab untuk mendalami agamanya.”

Pertanyaan lain datang dari Siti Nurcholish, yang penasaran apakah di negara Arab, pemula juga memulai pembelajaran dengan nahwu dan sharaf. Menanggapi hal ini, Dr. Saud menjelaskan bahwa kedua disiplin ilmu tersebut idealnya dipelajari pada tingkat lanjutan (mutaqaddim), karena lebih berfungsi untuk mendalami pemahaman terhadap Al-Qur’an, tafsir, dan hadis.

Kuliah dosen tamu ini menjadi pengalaman akademik yang sangat berharga, mempererat koneksi antara mahasiswa Jurusan PBA dengan dunia keilmuan bahasa Arab di level internasional. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai bagian peningkatan kualitas lulusan yang kompeten, unggul, dan siap bersaing di era global.

Scroll to Top